Kabar gembira buat rekan-rekan Guru Non-PNS dan Honorer karena Insentif akan dijadwal cair pekan depan.
Bupati
Kutai Timur (Kutim) Ismunandar didampingi Sekda Irawansyah, kembali
memimpin rapat koordinasi dalam pemantapan program kerja rutin, bersama
jajaran Kepala Organisasi Perangkat Daerah (OPD) dan perwakilan pejabat
esselon III, dan IV di lingkungan Setkab Kutim di Ruang Meranti kawasan
perkantoran Bukit Pelangi, Senin (17/4/2017).
Sejumlah
informasi yang mengemuka dibahas dalam pertemuan tersebut. Satu di
antaranya adalah polemik insentif guru yang belum cair dan banyaknya
anak jalanan (anjal) dan gelandangan pengemis (gepeng) yang datang ke
wilayah Kutim.
"Permasalahan sekitar 4.000
guru dengan status Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D) atau Non PNS
(Pegawai Negeri Sipil) di Kutai Timur, yang belum menerima insentif,
akan dibayarkan paling lambat pekan depan. Tak hanya guru, tenaga teknis
kesehatan yang bernasib sama juga akan segera mendapatkan insentif.
Saya sudah koordinasi dengan Pak Sekda dan Dinas Pendidikan, agar segera
mengawal permasalahan ini. Supaya tidak ada salah paham lagi," ungkap
Ismunandar.
Perlakuan tersebut, tidak hanya pada guru di kalangan non PNS, tapi juga guru honor.
Ismunandar
juga berjanji, tenaga guru maupun tenaga teknis honorer yang belum
diangkat menjadi Tenaga Kerja Kontrak Daerah (TK2D), akan segera
ditingkatkan statusnya.
"Badan Kepegawaian
Pendidikan dan Pelatihan (BKPP) harus cepat keluarkan surat keputusan
(SK) pengangkatan, agar tidak ada lagi yang tertinggal. Saya imbau juga
pekerjaan langka seperti dokter, honornya ditinggikan terutama di daerah
pesisir maupun pedalaman," ujar Ismunandar.
Sedangkan
soal maraknya anak jalanan dan gepeng, Ismunandar meminta Kepala Satpol
Pamong Praja (PP) Kutim, Arief Yulianto, segera melaksanakan operasi
penyakit masyarakat (Pekat) sebagai langkah penertiban.
"Tolong
Satpol PP turun ke jalan dan bersihkan anjal serta gepeng. Saya
mencermati mereka bukan warga Kutim alias tidak ada KTP resmi.
Diprekdisikan mereka berasal dari luar Kutim," kata Ismunandar.
Menanggapi
instruksi Bupati, Arif Yulianto mengatakan sudah melaksanakan
penertiban. Dari data anggota yang berpatroli terdapat 11 anjal dan
gepeng.
Mereka sudah dibawa ke markas Satpol PP untuk diberi pengarahan dan pembinaan.
"Ada
anak "punk" yang mengamen. Sebanyak sembilan orang sudah kami
kumpulkan. Rata-rata anjal ini dari keluarga mampu, namun akibat
penyakit mental dan pergaulan bebas mereka memilih mengemis. Untuk anak
dibawah umur sudah dipulangkan, beberapa dari mereka kita antarkan ke
sekolah masing-masing dan dalam pengawasan guru setempat," kata Arif.
Sumber: tribunnews
Demikian
informasi terkait pencairan Insentif guru non-pns dan honorer di
beberapa daerah di indonesia, berikan komentarnya apakah daerah
Bapak/Ibu sudah cair apa belum?.
Post A Comment:
0 comments: