Bahaya Sosial media semakin meningkat, Guru diminta harus lebih hati-hati dalam mencerna berita di sosial Media.
Ilustrasi (sumber: beritasatu.com) |
Presiden
Republik Indonesia Joko Widodo (Jokowi) pada puncak peringatan Hari
Guru Nasional (HGN) dan Hari Ulang Tahun Persatuan Guru Republik
Indonesia (PGRI) ke-71 mengatakan, terkait dengan media sosial (medsos),
saat ini merupakan era keterbukaan yang tidak bisa dibendung dengan
cara apapun.
"Jika dilihat sebulan ini, medsos ada
saling hujat. Ini bukan tata nilai Indonesia, saling menjelekkan antar
bangsa , memaki, menfitnah, adu domba ada semua di ada medsos. Ini tugas
guru untuk memberitaiin kepada anak didik karena nilai keIndonesiaan
bukan itu,"kata mantan Gubernur DKI Jakarta dalam sambutannya, di Sentul
International Convention Center, Bogor, Jawa Barat,Minggu (27/11).
Selanjutnya,
Jokowi juga menegaskan untuk berhati- hati mengunakan medsos. Sebab
akan menjadi peluang infiltrasi asing masuk Indonesia untuk melemah dan
memecah belahkan Indonesia. Jika masyarakat berinternet secara negatif.
"Hati-hati
mengunakan medsos akan menjadi peluang infiltrasi asing masuk melemah
dan memecah belahkan kita,"ucapnya seperti dilansir beritapns.com dari beritasatu.com.
Untuk
itu, ia meminta guru untuk memantau muridnya dalam mengunakan internet.
Dalam hal ini guru diharapkan dapat mengajarkan tata karma memakai
medsos. "Perlu beretika dalam berinternet. Harus sopan santun di media
sosial. Satu-satu cara mengantisipasi, siswa harus dibimbing untuk
mengunakan medsos secara santun dengan tata nilai yang baik,"ujar
Jokowi.
Jokowi berkeyakinan guru bisa melakukan itu.
"Saya percaya satu orang hebat bisa menghasilkan beberapa karya hebat,
dan guru hebat bisa melahirkan ribuan orang hebat,"ujarnya.
Selain
itu, Jokowi juga menekankan agar nilai karakter, etika, kejujuran,
kedisiplinan, optimis kerja keras harus dipupuk sejak usia dini. Sebab
pada 2030 Indonesia akan memiliki bonus demografi sehingga nilai-nilai
tersebut diperlukan untuk bisa bersaing dengan negara lain.
''Sekarang
saja pertarungan sudah sangat sengit. Guru mempunyai peran sentral
untuk mengantarkan siswa ke Tahun Emas itu,'' katanya.
Post A Comment:
0 comments: