Menpan-RB: Tak Punya Keterampilan Khusus Jangan Harap Bisa Jadi PNS

Pemerintah Akan tetap membuka CPNS tahun ini untuk jalur khusus, oleh karena itu selama adanya Moratorium tidak Punya keahlian khusus jangan mimpi bisa jadi PNS.

Moratorium penerimaan Pegawai Negeri Sipil (PNS) masih diterapkan pemerintah. Namun pemerintah masih membuka penerimaan PNS untuk bidang-bidang tertentu.

Menteri Pendayagunaan Aparatur Negara dan Reformasi Birokrasi (Menpan RB) Asman Abnur mengatakan, moratorium penerimaan PNS hanya berlaku untuk bidang administratif. Sebab saat ini porsi PNS di bidang administratif mencapai 62%.

"Ke depannya memang kita enggak buka secara umum (posisi administratif) lagi, kita buka yang spesialis-spesialis," tuturnya saat berbincang dengan detikFinance di kantornya, akhir pekan lalu.

Asman menegaskan, akan mengawasi penempatan PNS di lingkungan Kementerian/Lembaga (KL) khususnya di daerah. Sebab saat ini banyak pejabat PNS di daerah yang mengisi jabatan tidak sesuai dengan kemampuannya hanya karena kedekatannya dengan pihak tertentu.

Artinya, mereka yang tak punya keterampilan khusus atau spesial, tak punya kesempatan untuk menjadi PNS. Keterampilan khusus yang dimaksud adalah posisi teknis sesuai dengan bidang kerja yang dibutuhkan. Misalkan guru, hakim, arsitek, perawat dan lainnya.

Peluang menjadi PNS juga semakin terbuka lebar, bila semasa kuliah memiliki prestasi akademik yang baik. Begitu pula bagi para atlet yang punya prestasi membanggakan. Pemerintah menyediakan posisi khusus bagi mereka yang berprestasi.

"Untuk anak-anak yang berprestasi kita buka, misalnya IPK-nya cumlaude," sambung dia.

"Tidak boleh lagi mentang-mentang jadi tim sukses dijadikan pejabat di lingkungannya. Seperti bupati dan walikota itu kan banyak yang menjadikan buruh dijadikan kepala dinas, padahal dia fungsional. Banyak keluhan, sekarang dia tidak mengerti," tegasnya.

Untuk pengisian jabatan PNS sendiri akan diawasi ketat oleh Komisi Aparatur Sipil Negara (KASN). Dengan begitu Asman percaya di masa depan posisi PNS akan diisi dengan orang-orang yang tepat.

"Kalau setiap unit sudah diisi orang yang kompetensi cocok, pasti bagus kerjanya. Jangan lihat di dinas perhubungan tapi latar belakangnya guru agama. Kedepan harus sesuai bidang kerjanya. Akan kita sesuaikan," tukasnya.

Sumber: Detik.com

Demikian informasi ini kami sampaikan sebagai permakluman bagi kita semua.