Assalamualaikum wr..wb
Salam sejahtera buat kita semua,

Kenakalan remaja memang semakin menjadi-jadi hal ini dikarenakan perkembangan zaman yang semakin bebas dan kurangnya pengawasan orang tua terhadap anaknya karen kesibukan mencari nafkah. Orang tua menyerahkan anaknya untuk sekolah dan di didik oleh guru sebagai orang tua kedua bagi siswa seharusnya bisa mengarahkan anak-anak menjadi lebih baik. Namun kenyataan anak-anak zaman sekarang kebanyakan bandel dan terbawa pergaulan sehingga para guru harus memberikan kedisiplinan yang kadang-kadang membuat guru harus bersikap keras, karena siswa jika tidak dikerasi maka tidak akan menurut. 

Namun, kurangnya kebebasan Guru untuk memberikan kedisiplinan karena terbentuk oleh hak asasi perlindungan anak membuat guru kadang-kadang males karena takut harus bernasip masuk pejara. Jadi simalakama bukan? kalo guru terlalu lunak siswa jadi nakal, guru keras harus berhadapan dengan hukum akibat laporan orang tua wali yang tidak tahu kerasnya beban dan tanggungjawab seorang guru.

Berikut kami hadirkan sebuah curahan hati seorang Guru mengenai ketidak ada bebasan guru dalam hal mendidik anak muridnya:

Sungguh menyedihkan dan sangat ngeri, ketika kami membaca dan memerhatikan sebuah kiriman dari Ibu Faizah Kurniawati melalui akun facebook. Mengapa tidak? Satu gambar (foto) terlihat seorang guru sedang menerangkan di depan para muridnya. Sementara siswanya ada yang tidur-tiduran di atas kursi dan juga lantai. Selain itu, gambar satunya lagi terlihat sosok tiga perempuan yang mengenakan seragam sekolah yang tengah merok0k. 

Apa yang sebenarnya terjadi dengan sistem pendidikan kita? Apakah kini guru sudah tak dihargai lagi? Jawabannya, kami sendiri tak tau dengan pasti. 

Yang pastinya, kini seorang guru sedang menjadi sorotan publik. Bukan karena prestasinya, namun karena hal-hal dianggap telah melanggar HAM. Sehingga, para guru pun mungkin merasa takut untuk menegur siswanya. Padahal, peran guru itu bukan hanya mengajar yang ajarannya mungkin saja bagi sebagian orang, masuk di kuping kiri dan keluar di kuping kanan. 

Pengethuan bisa dicari oleh siapapun dengan mudah melalui jaringan internet yang semakin luas. Namun, pendidikan itu hanya bisa dilakukan melalui interaksi. Pendidikan, itu jelas tujuannya untuk mendidik. Bukan hanya sebatas berhubungan dengan pengajaran. 

Tapi apa jadinya, jika dalam melaksanakan proses pendidikan, guru itu seringkali dibenturkan dengan HAM. Memang, setiap orang memiliki haknya masing masing. Tapi, apakah guru juga tidak memiliki hak? Guru pun punya hak. Guru juga punya hak untuk dihormati, dihargai, bukan hanya dalam bentuk sertifikasi saja. Tapi, agar jasa-jasanya berbekas. 

Saat ini, mereka (siswa) sudah berani melakukan perilaku seperti yang ada pada gambar di atas. Bagaimana nanti untuk beberapa tahun ke depan? Bagaimana nanti, akhlak dari bangsa ini? Bisa jadi, jika guru tidak dikembalikan lagi haknya untuk mendidik. Negeri ini akan hancur, dan mungkin kita kembali akan terjajah untuk beberapa kalinya. Karena Negeri lain akan mudah untuk menghancurkannya, jika bangsanya telah hancur. 
Inti dari postingan ini adalah "Kembalikanlah hak guru untuk mendidik agar akhlak siswa tak semakin parah!'.

Demikian artikel ini kami hadirkan untuk menjadi permakluman kita bersama.
Axact

Berita PNS Terbaru

Berita dan informasi seputar pns, info lowongan kerja, info cpns, pns, bumn, loker, honorer, menpan terupdate.

Post A Comment:

0 comments: