Setujukah sobat jika sebagian pekerjaan PNS akan diganti dengan robot sehingga dapat menghemat anggaran untuk gaji PNS.
Menurut
sebuah laporan terbaru, robot dapat menggantikan tugas pegawai negeri
sipil (PNS) dan menghemat kas negara hingga triliunan rupiah.
Hal
tersebut disampaikan oleh wadah pemikir layanan publik, Reform, yang
mengatakan bahwa 90 persen dari 137.000 staf administratif di Whitehall
Inggris dapat digantikan dengan robot cerdas pada 2030.
Menurut mereka pemangkasan pegawai tersebut dapat menghemat 2,6 miliar poundsterling atau sekitar Rp 43,2 triliun.
Dikutip dari Telegraph,
Senin (6/2/2017), laporan tersebut juga menyebut bahwa mesin cerdas dan
robot otonom dapat melakukan tugas 250.000 pekerja sektor publik.
Dengan
adanya perubahan pelayan publik secara radikal, 90.000 pegawai layanan
kesehatan (NHS) dan 24.000 dokter juga dinilai dapat ditiadakan.
Laporan
itu mengutip bukti bahwa diperkirakan 30 persen kegiatan perawat dapat
dilakukan secara otomatis. Persentase serupa juga berlaku untuk dokter
dalam spesialisasi tertentu.
Hal tersebut
menyusul pengumuman NHS bahwa pasien akan dirawat menggunakan artificial
intelligence (AI) atau kecerdasan buatan dalam meringankan tekanan pada
unit Kecelakaan dan Darurat.
Lebih dari
satu juta orang akan diberikan akses ke sebuah aplikasi gratis. Melalui
aplikasi tersebut, mereka dapat berkonsultasi dengan "chatbot", bukan
dengan manusia.
Wadah pemikir itu
mengatakan, sektor publik dapat menjadi "Uber selanjutnya" jika
menggunakan teknologi untuk menyampaikan nilai lebih tentang uang kepada
wajib pajak.
Sebelumnya co-director
Oxford Martin program teknologi dan pekerjaan di Oxford Univeristy, Carl
Frey, mengatakan bahwa pekerjaan kelas menengah dapat segera diambil
alih oleh robot.
Ia mengatakan,
penemuannya memperkirakan pekerjaan penjamin asuransi adalah yang paling
berisiko, diikuti petugas kredit, penilai asuransi bermotor, dan analis
kredit.
Rekan penulis laporan Reform, Alexander Hitchcock, menanggapi soal kemajuan teknologi dan dampaknya soal pekerjaan.
"Kemajuan
pesat penggunaan teknologi mungkin tampak kontroversial, dan kerugian
pihak tenaga kerja harus ditangani secara sensitif," ujar Hitchcock.
"Tapi hasilnya pelayanan publlik akan lebih baik, aman, cerdas, dan terjangkau," imbuh dia. Juga antikorupsi.
Sumber: liputan6.com
Post A Comment:
0 comments: