Pidato Mendikbud pada Peringatan hari Guru Nasional tahun 2016 yang akan jatuh pada 25 November 2016.
Sahabat
guru Indonesia, Tidak lama lagi seluruh satuan pendidikan akan
memperingati hari guru Nasional yang jatuh pada tanggal 25 Nopember
2016. Pada peringatan tersebut akan dilaksanakan juga kegiatan Upacara
Bendera yang petugasnya adalah para pendidik dan tenaga pendidik di
sekolah masing-masing. beberapa persiapan untuk pelaksanaan upacara haru
guru nasional seperti administrasinya yakni susunan acara, teks
pancasila, petugas penaikan bendera dan juga pidato hari guru nasional.
Adapun
pada posting kali ini akan admin bagikan contoh naskah pidato mendikbud
pada hari guru nasional untuk dibacakan pada upacara hari guru nasional
25 nopember 2016. Nah agar lebih jelasnya silahkan baca atau download
melalui tautan yang kami sematkan dibawah dalam bentuk format word.
Pidato Hari Guru Nasional Tahun 2016
Ibu dan Bapak Guru yang saya hormati dan muliakan,
Semoga
Ibu dan Bapak Guru dalam keadaan sehat, bahagia, dan penuh semangat
saat surat ini menemui Ibu dan Bapak sekalian. Seiring dengan peringatan
Hari Guru ini, atas nama pemerintah, saya menyampaikan apresiasi kepada
Ibu dan Bapak Guru semua yang telah mengemban tugas mulia serta
mengabdi dengan hati dan sepenuh hati. Izinkan saya dengan rendah hati
menyampaikan rasa hormat, rasa terima kasih, dan rasa bangga atas
pengabdian Ibu dan Bapak sekalian.
Menjadi
guru bukanlah pengorbanan. Menjadi guru adalah sebuah kehormatan. Ibu
dan Bapak Guru telah memilih jalan terhormat, memilih hadir bersama
anak-anak kita, bersama para pemilik masa depan Indonesia. Ibu dan Bapak
Guru telah mewakili kita semua menyiapkan masa depan Indonesia.
Mewakili seluruh bangsa hadir di kelas, di lapangan, bahkan sebagian
harus mengabdi dengan fasilitas ala kadarnya demi mencerahkan dan
membuat masa depan yang lebih baik untuk anakanak kita. Saya ingin
menggarisbawahi bahwa persiapan masa depan bangsa dan negara Indonesia
ini dititipkan pada Ibu dan Bapak Guru.
Saya
menyadari masih banyak tanggung-jawab pemerintah pada Guru yang belum
ditunaikan dengan tuntas. Kita harus mengakui bahwa bangsa ini belum
menempatkan guru sebagaimana seharusnya. Guru memiliki peran yang amat
mulia dan amat strategis. Saya percaya bahwa cara kita memperlakukan
guru hari ini adalah cermin cara kita memperlakukan persiapan masa depan
bangsa ini. Kita harus mengubah diri, kita harus meninggikan dan
memuliakan guru. Pemerintah di semua level harus menempatkan guru dengan
sebaik-baiknya dan menunaikan secara tuntas semua kewajibannya bagi
guru. Pekerjaan rumah pemerintah, di semua level masih banyak, mulai
dari masalah status kepegawaian, kesejahteraan, serta hal-hal lainnya
yang berhubungan dengan guru harus dituntaskan.
Meskipun
demikian, dibalik semua permasalahan yang ada, pendidikan harus tetap
berjalan dengan baik. Di pundak Guru, Pendidik dan Tenaga Kependidikan,
ada wajah masa depan kita. Setiap hari Ibu dan Bapak Guru menemui wajah
masa depan Indonesia, dan di ruang-ruang kelas itulah anak-anak bersiap
bukan saja untuk menyongsong tetapi juga untuk memenangkan masa depan.
Hari-hari
di depan kelas tentu menyedot energi. Anak-anak yang menuntut
perhatian. Tugas-tugas Guru yang menumpuk. Masih banyak ruang kelas yang
tak memadai, fasilitas belajar yang ala kadarnya, atau suhu udara yang
tidak selalu bersahabat, ibu dan bapak guru yang saya hormati, teruslah
hadir membawa senyum; berbekal kerahiman, songsonglah anak-anak bangsa
ini dengan kasih sayang; hadirlah dengan hati dan sepenuh hati. Kita
semua sadar bahwa pendidikan adalah ikhtiar fundamental dan kunci untuk
kita dapat memajukan bangsa. Potensi besar di Republik ini akan dapat
dikembangkan jika manusianya terkembangkan dan terbangunkan. Kualitas
manusia adalah hulunya kemajuan dan pendidikan adalah salah satu unsur
paling penting dalam meningkatkan kualitas manusia.
Pada
kesempatan ini saya mengajak kita semua untuk melihat pendidikan bukan
semata-mata urusan negara, urusan pemerintah. Tanpa mengurangi peran
negara, karena negara masih harus menyelesaikan tanggung-jawab yang
belum tuntas dan meningkatkan kinerjanya, saya mengajak semua warga
bangsa Indonesia untuk ikut bekerja sama demi masa depan Indonesia yang
lebih baik. Ya, secara konstitusional mendidik adalah tanggung jawab
negara, tetapi secara moral mendidik adalah tanggung jawab setiap orang
terdidik.
Saya
mengajak semua kalangan, mari terlibat untuk membantu sekolah, guru,
madrasah, balai belajar, dan taman belajar. Kita terlibat untuk
mendorong kemajuan pendidikan. Untuk itu pula, kepada Guru, Kepala
Sekolah, dan Tenaga Kependidikan mari kita bukakan pintu lebar-lebar.
Kita mengajak dan member ruang kepada masyarakat untuk ikut terlibat,
memikirkan, dan berbuat untuk kemajuan dunia pendidikan kita.
Ibu dan Bapak Guru yang saya muliakan, potret Indonesia hari ini adalah potret hasil dunia pendidikan di masa lalu. Potret dunia pendidikan hari ini adalah potret Indonesia masa depan. Jadikan rumah kita dan sekolah kita menjadi zona berkarakter mulia. Izinkan anak-anak kita merasakan rumah yang membawa nilai kejujuran. Izinkan anak-anak kita merasakan sekolah yang guru-gurunya adalah teladan. Biarkan anak-anak kita mengingat Kepala Sekolahnya dan seluruh Tenaga Kependidikan di sekolahnya sebagai figur-figur bersih dan terpuji karakternya.
Ibu dan Bapak Guru yang saya muliakan, potret Indonesia hari ini adalah potret hasil dunia pendidikan di masa lalu. Potret dunia pendidikan hari ini adalah potret Indonesia masa depan. Jadikan rumah kita dan sekolah kita menjadi zona berkarakter mulia. Izinkan anak-anak kita merasakan rumah yang membawa nilai kejujuran. Izinkan anak-anak kita merasakan sekolah yang guru-gurunya adalah teladan. Biarkan anak-anak kita mengingat Kepala Sekolahnya dan seluruh Tenaga Kependidikan di sekolahnya sebagai figur-figur bersih dan terpuji karakternya.
Bayangkan
Ibu dan Bapak Guru yang terhormat, kelak anak-anak kita akan hidup di
era baru. Mereka hidup di era yang korupsi sudah dianggap sebagai
sesuatu yang basi, sesuatu yang bukan lagi kelaziman, dan tidak
semata-mata dipandang sebagai persoalan pelanggaran hukum, tetapi lebih
dari itu korupsi menyangkut persoalanharkat dan martabat kemanusiaan.
Pada
suatu saat, ketika anak-anak kita, murid-murid itu telah dewasa dan
berkiprah di dalam masyarakat, mereka kelak bisa bertutur, "Saya belajar
jujur, dan belajar integritas dari Guru". Seraya, nama Ibu/Bapak Guru
disebut. Ibu dan Bapak Guru mungkin saja tidak mendengar langsung
ucapan-ucapan itu, tetapi yakinlah bahwa melalui anak didik yang
meneladani Ibu/Bapak Guru itulah aliran pahala untuk Ibu dan Bapak tidak
akan pernah berhenti. Pahala yang tiada henti-hentinya melalui
anak-anak didik yang menjadi manusia berkarakter mulia, yang menjalani
hidup dengan kejujuran dan berintegritas. Karakter memang tidak cukup
diajarkan melalui lisan dan tulisan. Karakter diajarkan melalui teladan.
Oleh karena itu, Ibu dan Bapak Guru yang saya muliakan, jadilah
figur-figur yang diteladani oleh murid-murid dan lingkungannya.
Akhirnya,
kepada seluruh Guru, Pendidik dan Tenaga Kependidikan, saya sampaikan
apresiasi. Sekali lagi, atas nama pemerintah, saya sampaikan terima
kasih. Ikhtiar mulia ini harus kita teruskan. Suatu saat kelak, Ibu dan
Bapak Guru dapat melakukan refleksi atas apa yang sudah dijalani sambil
bersyukur bahwa di saat Indonesia sedang mengubah wajahnya menjadi lebih
baik, lebih bersih, lebih jujur, lebih cerdas, lebih kreatif, dan lebih
cerah, Ibu dan Bapak Guru memegang peran penting. Kelak Ibu dan Bapak
dapat berkata, "Saya disana, saya terlibat. Sekecil apapun saya ikut
mendidik generasi lebih baik. Saya ikut melahirkan generasi baru dan
ikut berkontribusi membuat wajah Indonesia yang lebih cemerlang, dan
membanggakan." Selamat meneruskan pengabdian mulia, selamat
menginspirasi, dan Selamat Hari Guru.
Demikian
info terkait Contoh Pidato Lengkap Mendikbud Pada Hari Guru Nasional 25
Nopember 2016. Semoga bermanfaat dan menjadi referensi
Sumber Dari: www.guru-id.com
Post A Comment:
0 comments: