Berita tentang reshufell Kabinet kerja presiden Jokowi
masih hangat di perbincangkan. Tentu mengenai beberapa menteri yang
tidak pernah dibayangkan akan di pecat seperti Menteri DIKBUD Anies
Bawedan. Beragam isu atau pendapat yang menyatakan apa kesalahan dari
para menteri-menteri yang di reshuffell.
Reshuffle
kabinet dengan hasil akhir pencopotan sejumlah menteri dan menggeser
menteri lainnya menimbulkan pertanyaan: sebenarnya apa "dosa" atau
"kesalahan" para menteri yang dicopot.
Seperti
diketahui, Ignasius Jonan, Anies Baswedan, Rizal Ramli, Sudirman Said,
Marwan Jafar, Saleh Husin serta Yuddy Chrisnandi diberhentikan dari
posisinya sebagai menteri.
Sementara itu Bambang PS Brodjonegoro, Sofjan Djalil, dan Luhur B. Pandjaitan digeser ke posisi lain.
Tentang penghentian sejumlah menteri tertentu, Direktur Eksekutif Indo Barometer M Qodari menyebutkan sejumlah analisis.
Berbicara
dalam acara siaran langsung di TVOne, Rabu (27/7/2016), Qodari
menyebutkan bahwa Anies Baswedan dicopot karena terkait dengan Pemilu
2019. Anies disebut berpotensi menjadi penantang para calon presiden di
Pilpres 2019.
Sementara Ignasius Jonan dinilai kurang bagus dalam komunikasi politiknya. "Komunikasi politik Jonan kurang manis," ujar Qodari.
Sementara
pencopotan Rizal Ramli dan Sudirman Said dinilai sebagai hal yang harus
dilakukan daripada Jokowi memilih salah satu dari keduanya. Seperti
diketahui Rizal Ramli dan Sudirman Said sempat berbeda pendapat soal
pengelolaan blok Masela.
Selain
hal di atas, publik juga tak akan lupa bagaimana Sudirman Said
mengungkap kasus Papa Minta Saham terkait Freeport yang membuat Setya
Novanto akhirnya harus mundur dari jabatan Ketua DPR RI.
Sementara Rizal Ramli terakhir membatalkan proyek reklamasi di Pulau G, yang membuatnya berseteru dengan Gubernur DKI
Basuki "Ahok" Tjahaja Purnama.
Sementera
itu, pengamat politik Hanta Yudha menilai penggeseran Luhut dari posisi
Menko Polhukam dilakukan karena Luhut terkesan lebih di atas dari
Presiden.
Menyinggung
soal Anies Baswedan, pengamat politik dari Universitas Budi Luhur
Umaimah Wahid menyebutkan jika Anies banyak diprotes sementara kalangan
karena terlalu berpihak pada kelompok tertentu. Di sisi lain, ia
menyebutkan bahwa Anies cocok jadi menteri pengemabangan manusia yang
merupakan bidang konseptual, bukan bidang taktis.
Umaimah juga tidak membantah anggapan bahwa Luhut dominan.
Secara
umum Umaimah menyebutkan bahwa penggantian itu bukan karena masalah
kesalahan dalam arti sesungguhnya melainkan karena mereka dinilai tidak
mencapai atau tidak sesuai dengan rencana strategis Jokowi, karena itu
dianggap mengganggu.
"Atau lebih karena pertimbangan politik pembagian kue, karena yang menggantikan, banyak juga representasi partai dan ormas."
Umaimah juga tidak menafikan kemungkinan adanya desakan kepentingan pemilik modal dan publik terutama kalangan asing.
Betapa
pun, Umaimah berharap reshuffle kali ini terencana dan penuh
perhitungan atas nama kepentingan negara dan masyarakat, bukan
kepentingan pemilik modal semata.
Sumber; sinarberita.com
Demikian informasi mengenai pendapat pemecatan Anies Bawedan sebagai Mendikbud
Post A Comment:
0 comments: