Selamat malam sobat Guru selamat datang diwebsite kami yang selalu
memperjuangkan nasip Guru baik itu PNS dan Honorer terutama yang maish
jauh dari kelayakan Gaji.
Bupati Purwakarta setuju bahwa Guru Honorer yang sudah lama mengabdi harus diangkat jadi PNS tanpa Tes |
Usia
Euis Maryati (58) sudah setengah abad. Selama 30 tahun, ia berprofesi
sebagai seorang guru Bahasa Sunda di SMP Negeri 1 Purwakarta. Bahasa
Sunda dikenal sebagai bahasa ibu bagi masyarakat Sunda.
Namun
selama 30 tahun itu pula statusnya belum jadi pegawai pemerintah. Sejak
jadi pegawai non PNS, ia berulang kali mengikuti ujian. Namun, meski
sudah berpengalaman menjadi guru puluhan tahun, ia gagal melewati
serangkaian tes.
"Sudah terlanjur senang mengajar,
merasa mampu dan senang bertemu para murid. Jadi, saya istiqomah
menjalani guru meski belum diangkat jadi PNS," ujar Euis ditemui usai
peringatan Hari Pahlawan di Purwakarta, Kamis (10/11).
Sebagai
guru yang status kepegawaiannya belum diakui sebagai pegawai
pemerintah, honor rendah pernah ia terima. Mulai dari Rp 100 ribu hingga
Rp 700 ribu. Bahkan kini, upahnya tidak lebih dari Rp 2 juta.
"Gaji saya sekarang Rp 1,1 juta. Awalnya malah kecil banget di angka Rp 100 ribu," ujar Euis.
Pemkab Purwakarta tidak
bisa berbuat banyak ihwal nasib status PNS Euis. Hanya saja, sebagai
bentuk penghargaan, Pemkab Purwakarta pada APBD 2017 menganggarkan Rp 50
juta bagi Euis yang telah mengabdi selama 30 tahun.
Anggota
DPR RI Rieke Diah Pitaloka saat ini tengah memproses pembahasan revisi
Undang-undang Aparatur Sipil Negara (ASN). Dalam revisi tersebut, ia
mengusulkan agar pegawai non PNS yang telah bekerja lama bisa secara
otomatis diangkat PNS.
Menurutnya, banyak kasus pegawai
non PNS yang mengabdi lama ketika tes gagal namun dipekerjakan kembali.
Meski begitu, kontrak kerja mereka juga dinilainya tidak jelas.
"Kalau
mereka tidak dikatakan kompeten kenapa juga dikontrak berulang kali,
artinya kan tenaga dan pikiran mereka memang dibutuhkan. Sehingga karena
dibutuhkan, pegawai non PNS yang bekerja puluhan tahun di revisi UU ASN
harus diakomodir," ujar Rieke melalui ponselnya.
Hal
senada dikatakan Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi. Menurutnya, seorang
Euis yang guru bahasa Sunda akan kesulitan saat mengikuti tes PNS.
Apalagi, jika diberi ujian matematik, sains hingga biologi.
"Kan
diskriminatif kalau begitu. Bu guru Euis ini berpengalaman mengajar
bahasa Sunda, kalau tes dikasih soal hitungan ya susah. Makanya, saya
sih cenderung orang-orang yang mengabdi lama ini harus langsung diangkat
jadi PNS, apalagi jika berkualitas," ujar Dedi.
Sumber: tribunnews
Post A Comment:
0 comments: